Minggu, 15 Juni 2014

PENTINGNYA PENDIDIKAN DALAM LINGKUNGAN KELURGA


Anak yang diserahkan kepada sekolah untuk dididik bukan berarti tanggung jawab pendidikan itu berada pada sekolah akan tetapi keluarga juga harus turut berperan dalam mendidik anak yang sedang berkembang. Keluarga bertanggung jawab atas anak-anaknya baik di rumah maupun di sekolah.
  1. Peranan anggota keluarga terhadap pendidikan anak-anak
a) Peranan ibu
  • Sumber dan pemberi kasih sayang
  • Pengasuh dan pemelihara
  • Tempat mencurahkan isi hati
  • Dan lain-lain
b) Peranan ayah
  • Sumber kekuasaan di dalam keluarga
  • Pendidikan dalam segi-segi rasional
  • Pelindung  terhadap ancaman dari luar
  • Dan lain-lain
c) Peranan nenek
 Nenek itu merupakan sumber kasih sayang yang mencurahkan kasih sayangnya yang berlebih-lebihan terhadap cucu-cucunya.
 
d) Peranan pembantu rumah tangga
Peranan pembantu rumah tanggal hanyalah sebagai pembantu dalam mengasuh dan mendidik anak-anak dalam keluarga.

  1. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap pendidikan anak-anak
Segala sesuatu yang ada dalam keluarga, baik yang berupa benda-benda dan orang-orang serta peraturan-perauran dan adat istiadat yang berlaku dalam keluarga itu sangat berpengaruh dan menentukan corak perkembangan anak-anak.
a)   Pentunjuk-petunjuk penting bagi pendidikan dalam lingkungan keluarga
1)      Usahakan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga
2)      Tttetapi anggota keluarga hendaklah belajar berpegang pada hak dan tugas kewajiban masing-masing.
3)      Orang tua serta orang dewasa lainnya dalam keluarga itu hendak mengetahui tabiat dan watak anak-anak.
4)      Hindarkan segala sesuatu yang dapat merusak pertumbuhan jiwa anak-anak.
5)      Dan lain-lain.
4.   Beberapa kesukaran dalam pendidikan
1)      Keras hati dan keras kepala
Keras hati dapat timbul karena pembawaan anak, perkembangan rohani, keadaan badan terganggu dan kesalahan dalam pendidikan orang tua.
2)      Anak manja
3)      Perasaan takut pada diri anak
4)      Dusta anak
5)      Agresi (suatu keinginan menyerang orang lain yang menghalangi tercaoainya suatu tujuan) dan frustasi.
5.   Pendidkan Di Lingkungan Sekolah
a)   Perbedaan pendidikan di lingkunga sekolah dan keluarga
Pendekatan di lingkungan sekolah berbeda dengan pendidikan di lingkungan keluarga. Diantara perbedaan itu adalah:
1)         Perbedaan lingkungan
Di lingkungan keluarga perasaan kewajiban dan tanggung jawab yang ada pada orang tua untuk mendidik anak timbul secara alami. Sedangkan perasaan kewajiban  dan tanggungjawab dalam lingkungan sekolah untuk mendidik timbul karena status seorang sebagai pendidik.
2)         Perbedaan suasana
Suasana dikeluarga senantiasa diliputi oleh rasa (kasih sayang) diantaranya anggota-anggota nya. Sedangkan dilingkungan sekolah kehidupan dan pergaulan bersifat lebih zakelling dan lebih lugas.
3)         Perbedaan tanggung jawab
Orang tua (keluarga) menerima tanggung jawab mendidik anak-anak dari Tuhan/karena kodratnya. Keluarga bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan anak-anaknya sejak lahir dan bertanggung jawab atas pendidikan watak anaknya. Sedangkan sekolah lebih merasa bertanggung jawab th pendidikan itelek serta yang berhubungan dengan kebutuhan anak untuk hidup di masyarakat.
b) Kerja sama antara keluarga dan sekolah
Sekolah pun harus mengadakan kerjasama dengan keluarga0keluarga. Karena dengan demikian guru dapat memperoleh keterangan-keterangan dari orang tua tentang kehidupan dan sifat-sifat nanaknya. Dianatara cara mempererat hubungan kerjasama sekolah dengan keluarga:
1)   Mengadakan pertemuan dengan orang tua pada hari penerimaan murid baru
2)   Adanya daftar nilai raport setiap semester
3)   Mendirikan perkumpulan orang tua murid dengan guru (Porag)
c)   Taman kianak sebagai jembatan antara keluarga dan sekolah
Manfaat taman kanak dapat kita lihat dari tujuan frobel mendirikan taman kanak-kanak.
1)      Memberikan pendidikan yang lengkap kepada anak-anak (± 3 – 6 tahun) dengan perkembangannya yang wajar.
2)      Memebri prtolongan dan bimbingan kepada para ibu dalam mendidik anak-anaknya.
3)      Mendidik dan menyiapkan para calon ibu dalam teori dan praktis untuk menjadi pemimpin kindergarten dan tugasnya sebagai ibu di kemudian hari.
6)   Guru sebagai pendidik
a)   Syarat menjadi pendidik
  • Berijazah
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Bertanggungjawab
  • Berjiwa sosial
  • Berkelakuan baik
  • Menguasai mata pelajaran
7)   Segi pendidikan
a)   Pendidikan jasmani: pendidikan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan kesehatan jasmani anak-anak.
b)   Pendidikan rohani:
Pendidikan ini terdiri dari:
  • Pendidikan kecakapan: pendidikan yang bertujuan mengembangkan daya pikir menambah pengetahuan
  • Pendidikan agama
  • Pendidikan kesusilaan
  • Pendidikan keindahan
  • Pendidikan kemasyarakatan
8)   Alat pendidikan
a)    Pembiasaan
Pembiasaan adalah merupakan salah satu alat pendidikan yang penting sekali terutama bagi anak-anak yang masih kecil.
Para penganut aliran Behaviorisme dan psikologi individual terlalu mengutamakan pentignya pembiasaan dalam pendidikan.behaviorisme menganggap bahwa dasar atau keturunan itu tidak ada, hasil pendidikan terutama ditentukan oleh pengaruh yang diterima anak dari dunia sekiranya,termasuk juga pendidikan.Demikian pula psikologi individual memandang kecil arti bakat dan keturunan, sedangkan pengaruh lingkungan dan pendidikan sangat dilebih-lebihkan.
b)    Pengawasan
Suatu pembiasaan yang baik tentu membutuhkan pengawasan .pengawasan penting sekali dalam pendidikan,terutama dalam mendidik anak-anak. Tanpa pengawasan berarti membiarkan anak berbuat sekehendaknya. Anak tidak dapat membedakan yang baik dan yang buruk, tidak mengetahui mana yang seharusnya dihindari dan mana yang boleh dilaksanakan, mana yang membahayakan dan mana yang tidak.
Anak yang dibiarkan tumbuh sendiri menurut alamnya, akan menjadi manusia yang hidup menurut hawa nafsunya saja. Kemungkinan besar anak itu menjadi tidak patuh dan tidak dapat mengetahui kemana arah tujuan hidup yang sebenarnya.
c)     Perintah
Perintah bukan hanya berupasuatu perkataan yang keluar dari mulut, akan tetapi termasuk pula peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh anak-anak.
d)    Larangan
Larangan itu biasanya diberikan jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik, yang merugikan atau yang membahayakan. Tetapi seorang pendidik tidak boleh terus menerus memberikan larangan kepada anak didiknya namun hendaknya larangan itu diubah menjadi perintah. Suatu contoh ketika ada anak yang membawa pisau maka seorang ibu tidak boleh mengatakan “jangan membawa pisau” namun hendaknya kata itu diubah menjadi suruan misalnya “bawa pisaunya ke sini, ibu mau mengiris bawang.” Seorang anak yang sering dilarang berbuat sesuatu akan terhambat perkembangan rohani dan jasmaninya.
6)    Ganjaran: salah satu alat pendidikan yang berfungsi sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan/pekerjaannya mendapat penghargaan.
7)    Hukuman
Macam-macam hukuman menurut Wiliam Stern
1)      Hukuman asosiatif
2)      Hukuman logos
3)      Hukuman normatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar