Pada diri setiap individu memiliki
karakternya masing-masing. Lingkungan memiliki peran penting dalam
pembentukan karakter. Karakter kita, memiliki peran penting dalam proses
kehidupan. Sebab, karakter mengendalikan pikiran dan perilaku kita,
yang tentu saja menentukan kesuksesan, cara kita menjalani hidup, meraih
obsesi dan menyelesaikan masalah.
Sebenarnya masing-masing dari kita
memiliki karakter yang khas. Dan, kekhasan karakter tersebut merupakan
kekuatan karakter kita. Sebab, kekhasan atau keunikan itulah yang
membedakan kita dengan individu lainnya. Si penghibur akan menebarkan
semangat, si pengatur akan memanajemen organisasi. Mereka yang bijak dan
tidak suka konflik bisa menjadi pendamai. Itu semua adalah kekuatan
karakter. Dan, setiap karakter akan dibutuhkan dalam setiap pergaulan,
baik pergaulan kerja, organisasi atau masyarakat.
Ingatlah! Kekuatan karakter harus
dibangun sejak awal. Membangun kekuatan karakter bisa dilakukan melalui
pendidikan karakter baik di lingkungan formal seperti sekolah, atau
non-formal seperti keluarga dan masyarakat. Pendidikan karakter
diberikan melalui penanaman nilai-nilai karakter. Bisa berupa
pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut. Output
pendidikan karakter akan terlihat pada terciptanya hubungan baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan,
masyarakat luas dan lain-lain.
Pendidikan karakter tidak hanya
diberikan secara teoritik di sekolah, namun juga perlu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan itu
adalah bukti bahwa pendidikan yang diberikan telah merasuk dalam diri
seseorang. Ketika makan bersikap sopan, ketika hendak tidur membaca doa,
ketika keluar rumah berpamitan, tekun dan semangat mewujudkan obsesi
dan cita-cita, jujur, berbuat baik kepada hewan dan tumbuhan, tidak
membuang sampah di sembarang tempat dan lain-lain.
Membangun kekuatan karakter dilakukan
dengan melibatkan seluruh elemen. Sebab, setiap elemen akan berpengaruh
dalam proses pembentukan karakter individu. Seorang anak akan meniru dan
mengidentifikasi apa yang ada di sekelilingnya. Role model
positif akan membentuk karakter yang positif dan sebaliknya role model
negatif akan membentuk keprbadian dan karakter negatif. Karena itu,
setiap unsur lingkungan hendaknya dibangun secara positif, sehingga
karakter anak akan terbentuk secara positif juga.
Lalu bagaimana cara membangun kekuatan
karakter itu? Kekuatan karakter akan terbentuk dengan sendirinya jika
ada dukungan dan dorongan dari lingkungan sekitar. Bayangkan sebuah lidi
tidak akan memiliki daya untuk menghalau sampah-sampah. Namun, jika
didukung oleh ratusan lidi yang lain akan membentuk satu kekuatan untuk
membersihkan halaman rumah. Begitu juga dengan karakter, akan menjadi
kuat ketika didukung oleh lingkungan. Peran keluarga, sekolah,
masyarakat sangat dominan dalam mendukung dan membangun kekuatan
karakter.
Karakter yang kuat pada akhirnya akan berperan optimal
di setiap interaksi sosial. Sehingga, individu dengan karakter kuat
tersebut akan memberikan sumbangsih –baik moril atau spirituil- yang
berdaya guna bagi sekitarnya.
Salam
Timothy Wibowo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar