
Psikologi
sama tuanya dengan pendidikan itu sendiri. Beberapa ahli yang
memberikan andil dalam perkembangan Psikologi Pendidikan (baik dari
filsafat, pendidikan, maupun psikologi) antara lain adalah :
1. Democritus, filsuf
pertama yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan dan suasana
rumah terhadap perkembangan kepribadian seseorang sehingga lingkungan
dan suasana rumah perlu dibina sebaik mungkin agar suasananya kondusif
(menguntungkan) bagi perkembangan anak.
2. Plato & Aristoteles, mengembangkan sistem pendidikan berdasarkan pada prinsip-prinsip psikologi.
Aristoteles adalah
tokoh yang idenya berkembang menjadi Psikologi Daya. Dalam psikologi
Daya ada 3 kekuatan/komponen dalam jiwa manusia yang ketiganya saling interdependent (bergantung satu sama lain). Ketiga komponen tersebut adalah :
a. Penalaran/Pengertian/Kognitif/Cipta
b. Perasaan/Emosi/Afektif/Rasa
c. Kehendak/Will/ Konasi/Karsa
3. John Amos Comenicus, orang
pertama yang melakukan penyelidikan ilmiah terhadap anak. Ia mengatakan
bahwa anak adalah individu yang sedang berkembang, oleh karena itu
dilihat dalam bentuk dan karakternya sebagai “anak” dan tidak sebagai
“miniatur orang dewasa”.
4. Rousseau (seorang penganut Naturalis), mendasarkan
ide-ide pendidikan pada prinsip-prinsip perkembangan manusia. Ia juga
mengatakan bahwa pada dasarnya, anak adalah baik.
5. John Locke (seseorang penganut Empirisme), secara
kritis mengemukakan bahwa sewaktu individu lahir dalam jiwanya belum
terdapat apa-apa (teoritabula rasa/kertas putih), tetapi secara
potensial, jiwa individu itu sensitif intuk melakukan impresi terhadap
dunia luar dengan melalui sense. Belajar melalui penalaman dan latihan merupakan sumbangan terbesar dari John Locke dan tokoh-tokoh empirisme lainnya.
6. John Heinrich Pestalozzi, dikenal sebagai tokoh yang menyarankan penyelenggaraan pendidikan yang bersifat klasikal (rombongan).
8. Pada akhir abad ke-18, para psikologi seperti Francis Galton, Stanley Hall,
mempublikasikan hasil-hasil penelitian mereka tentang aspek-aspek
perilaku individu. Hasil- hasil penelitian ini sangat membantu bagi
pendidik untuk memahami para anak didiknya.
9. William James, Cattel, Alfred Binet, masing-masing memberikan sumbangan sebagai berikut :
a. William James, dalam bukunya “Principles of Psychology”
menyarankan untuk melakukan pendekatan fungsional dalam psikologi
(lawanpsikologi struktural – Wundt). Fungsionalisme dalam psikologi
adalah cara pendekatan yang menganggap bahwa kesadaran terhadap
gejala-gejala mental adalah hal yang utama.
b. Cattel, memberikan sumbangan besar dalam hal individul differences dan pengukuran mental. Individul differences adalah
sembarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang
dapat membedakan satu individu dengan individu lainnya.
c. Binet adalah psikolog pertama yang mengenalkan pengetesan mental/pengukuran inteligensi yang bersifat individual.
Perkembangan
Psikologi Pendidikan pada permulaan abad ke-20 ditandai
penelitian-penelitian psikologi yang lebih khusus yang memberikan dampak
besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Tokohnya antara lain
adalah Termann, Thorndike,
dan Jude. Aliran-aliran Psikologi yang berkembang pada permulaan abad
ke-20 yang mempelajari perilaku dan proses belajar dari sudut pandang
yang berbeda-beda, juga telah memberikan penagaruh terhadap perkembangan
teori dan praktek pendidikan, seperti : Behaviorisme (Watson),
Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka). Teori-teori ini tidak ada yang terbaik karena sifatnya komplementer/melengkapi.
Pengujian,
pengklasifikasian, dan penilaian pertimbangan metode-metode pendidikan
telah dilakukan beberapa abad sebelum lahirnya psikologi pada akhir
tahun 1800-an. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli-ahli
filsafat pendidikan seperti Democritos, Quantilian, Vives, dan Cominius.
Oleh karena itu, psikologi pendidikan tidak dapat mengakui sebagai yang
pertama yang melakuakan analisis sistematis proses pendidikan. Namun
aspirasi-aspirasi tentang disiplin baru berhenti pada aplikasi
metode-metode ilmiah mengenai observasi dan eksperimentasi untuk
masalah-masalah pendidikan. Bahkan pada tahun-tahun awal disiplin ilmu
ini, para ahli psikologi pendidikan, mengemukakan ketebatasan pendekatan
baru ini.
William
James, pemuka ahli psikologi Amerika, mengemukakan dalam seri kuliahnya
yang terkenal, bahwa psikologi adalah ilmu, sedangkan mengajar adalah
seni atau kiat, dan ilmu tidak pernah menurunkan langsung seni atau kiat
diluar keilmuannya sendiri. Suatu pemikiran inventif intermediet harus
membuat aplikasi itu, dengan menggunakan keasliannya sebagai sebuah ilmu
pengetahuan.
Sumber : Prabowo, H & Puspitawati, I. (1997). Psikologi Pendidikan: Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar