
Kelemahan pertama, kurangnya koordinasi
disebabkan oleh keragaman dan luasnya program yang diselenggarakan oleh
berbagai pihak. Semua lembaga pemerintah, baik yang berstatus
departemen maupun non departemen, menyelenggarakan program-program
pendidikan nonformal. Berbagai lembaga swasta, perorangan, dan
masyarakat menyelenggarakan program pendidikan nonformal yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan lembaga tersebut atau untuk pelayanan kepada
masyarakat. Dengan adanya variasi program yang dilakukan oleh berbagai
pihak itu akan memungkinkan
terjadinya program-program yang tumpang tindih. Program yang sama
mungkin akan digarap oleh berbagai lembaga, sebaliknya mungkin suatu
program yang memerlukan penggarapan secara terpadu kurang mendapat
perhatian dari berbagai lembaga. Oleh karena itu koordinasi antar pihak
penyelenggara program pendidikan nonformal sangat diperlukan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi program serta untuk mendayagunakan sumber-sumber dan fasilitas
dengan lebih terarah sehingga program tersebut mencapai hasil yang
optimal.
Kelemahan kedua, tenaga pendidik atau
sumber belajar yang profesional masih kurang. Penyelenggara kegiatan
pembelajaran dan pengelolaan program pendidikan nonformal sampai saat ini
sebagian terbesar dilakukan oleh tenaga-tenaga yang tidak mempunyai
latar belakang pengalaman pendidikan nonformal. keterlibatan mereka
dalam program pendidikan didorong oleh rasa pengabdian kepada masyarakat
atau kerena tugas yang diperoleh dari lembaga tempat mereka bekerja,
dan mereka pada umumnya berlatar belakang pendidikan formal. Kenyataan
ini sering mempengaruhi cara penampilan mereka dalam proses pembelajaran
anatara lain dengan menerapkan pendekatan mengajar pada pendidikan
formal di dalam pendidikan nonformal sehingga pendekatan ini pada
dasarnya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pembalajaran dalam
pendidikan nonformal. Pengelolaan program pendidikan nonformal
memerlukan pendekatan dan keterampilan yang relatif berbeda dengan
pengelolaan program pendidikan formal. Untuk mengatasi kelemahan itu
maka diperlukan upaya peningkatan kemampuan tenaga pendidik yang ada
dalam pengadaan tenaga profesional pendidikan nonformal.
Kelemahan ketiga, motivasi belajar peserta didik relatif rendah. Kelemahan ini berkaitan dengan:
Adanya kesan umum bahwa lebih rendah nilainya daripada pendidikan
formal yang peserta didiknya memiliki motivasi kuat untuk perolehan
ijazah.
Pendekatan yang dilakukan oleh pendidik yang mempunyai latar
belakang pengalaman pendidikan formal dan menerapkannya dalam kegiatan
pembelajaran pendidikan nonformal pada umumnya tidak kondusif untuk
mengembangkan minat peserta didik.
Masih terdapat program pendidikan, yang berkaitan dengan upaya
membekali peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dibidang ekonomi,
tidak dilengkapai dengan masukan lain (other input) sehingga peserta didik atau lulusan tidak dapat menerapkan hasil belajarnya.
Para lulusan pendidikan nonformal dianggap lebih rendah statusnya
dibandingkan status pendidikan formal, malah sering terjadi para lulusan
pendidikan yang disebut pertama berada dalam pengaruh lulusan
pendidikan nonformal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar